Monday, 19 January 2009

JALAN KAKI





Salah satu hobby aku adalah jalan kaki. Entah mengapa olah raga itu yang menurutku paling nyaman aku lakukan. Dulu waktu masih kuliah di Bandung dan Jogja aku selalu mencari kost yang jaraknya memungkinkan bila harus jalan kaki ke kampus. Begitu juga sewaktu aku sudah bekerja, kegiatan jalan kaki masih sering aku lakukan setiap hari. Ada satu kenikmatan ketika ketika berjalan kaki, melihat-lihat pemandangan sekitar yang aku lalui, bertemu dengan orang-orang dan secara tidak langsung juga menyehatkan tubuh kita, kala pagi hari udara masih bersih dan kicau burung serta hijaunya daun dan pohon menyejukkan hati kita. Namun, dikala hari sedang hujan kadang juga merepotkan para pejalan kaki, sepatu yang kotor dan basah, belum lagi baju kita juga bisa kena semprotan air hujan walaupun kita sudah mengantisipasi memakai payung atau jas hujan. Dengan sabarnya kita harus melalui kubangan-kubangan air di jalan atau terkena semprotan air dari kendaraan yang lewat. Yang aku takutkan adalah ketika harus berjalan kaki di waktu hujan dengan petir yang saling menyambar, duuhh daripada resiko kena terpaksa aku lebih memilih mencari tempat berlindung sementara hingga hujan reda atau kalaupun harus segera sampai rumah kadang aku memilih menggunakan jasa tukang becak yang mangkal di sekitar kampus. Perlengkapan wajib yang setiap hari harus kubawa adalah payung dan jas hujan serta sandal jepit dan sepatu ganti. Terkadang bila turun hujan aku harus menggunakan sandal jepit dari rumah kemudian setelah nyampe kampus atau kantor ku ganti sandal dengan sepatu kerja. he..he...

Setiap pagi berjalan kaki aku selalu bertemu dengan para profesor yang juga mempunyai hobi berjalan kaki atau naik sepeda ke kampus. Ternyata dengan semakin maraknya klub-klub bersepeda yang ada di kampus semakin meningkatkan semangat para staff maupun mahasiswa untuk menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti sepeda. Menarik sekali. Jadi kupikir aku hanya sendirian waktu itu namun ternyata banyak sekali orang yang peduli dengan lingkungan dan kesehatannya.

Bercerita mengenai hobby ku ini, setelah aku pindah ke Purwokerto dan jarang sekali sekarang untuk berjalan kaki atau naik sepeda, kemana-mana pasti aku diantar menggunakan kendaraan, kadang suami terlalu khawatir bila aku harus berjalan kaki terlebih sekarang aku dalam kondisi hamil, jadi olah raga satu ini semakin terlewatkan. Rasanya kangen sekali untuk jalan-jalan keliling kompleks, jadi hari minggu kemarin aku ajak suami pagi-pagi sekali pukul 05.30 untuk jalan kaki mengitari kompleks rumah, namun sayang hari itu cuaca kurang bersahabat, ternyata hujan turun dengan deras jadi niat itu aku tunda. Eh sekitar pukul 07.00 hujan sudah reda dan matahari nampaknya belum muncul, jadi rencana semula tetap berjalan. Suami setuju untuk menemani ku jalan kaki keliling kompleks. Asyiik...berbekal perlengkapan wajib (payung dan Kamera), he..h.e.kemana-mana pasti bawa kamera coz gak mau terlewatkan kalau ada obyek yang bagus untuk di fotoJ

Udara pagi itu terasa segar sekali dan dingin mungkin karena habis hujan jadi sedikit lembab dan jalan agak becek, rute yang kulalui adalah jalan aspal keliling belakang rumah, pemandangan di sana lumayan bagus, view gunung Selamet dan persawahan serta kebun yang saat itu ditanami jagung. Keren bgt deh. Pokoknya gak akan rugi jalan-jalan ke sana. Sekitar 30 menit tanpa terasa kita sudah melalui rute itu, pulangnya aku mampir ke pasar cermai (pasar tradisional) untuk berbelanja sayur, rencananya hari itu aku akan masak nasi liwet. Masuk ke pasar duuhh beceknya, sempit juga, suami ku komplain gak mau ikut masuk tapi akhirnya aku paksa ikut masuk ke dalam biar bisa bantu aku bawain belanjaan. He..he..

Setelah keliling-keliling pasar cari ikan teri, lalaban, aku beli kangkung juga beli tahu, beli bumbu dapur beli cabe buat sambel dan lain-lain akhirnya selesai lah acara belanja kita hari ini. Uhhh legaaa kata suami ku. He...he....emang kalau laki-laki tuuh rata-rata males ya kalau diajakin isterinya nemenin belanja.

Selesai belanja kita pulang, nyampe rumah sekitar pukul 08.00 langsung sarapan. Ibu sudah masakin ikan kakap buat sarapan,,,waah siapa yang bisa nolak kalau ada ikan kakap. Ikan kakap my favorit. Lalu pukul 12.00 perut rasanya mulai kroncongan lagi, emang waktunya makan siang. Tapi mesti masak dulu niihh nasi liwet. Sabar. Eng ing eng.....nasi liwet udah mateng, aku masak dibantu Yu Wati jadi masak lebih cepat. Menu siang itu nasi liwet, ikan teri bumbu balado, tumis kangkung sama goreng tahu ditambah sambel pakai jeruk limo. Duuhhh sedap. Eiitss Ibu hamil jangan makan kebanyakan takut vomiting. He..he....

Sore hari pukul 15.00 ada embah nya suami ku dateng ke rumah, katanya lagi sakit dan pengen diantar ke rumah tante Tuti (anaknya yang nomor 5) yang tinggal di Cilacap. Berhubung Suami lagi istirahat jadi nunggu dulu deh. Sekitar pukul 17.00 kita (aku, suami ku dan ibu) berangkat ke cilacap mengantar embah. Duuhhh tetep hujan euy. Besar lagi. Lumayan jalan ke sana banyak lubang jadi pas turun hujan lubangnya gak terlihat walhasil mobil kita sering masuk lubang. He..he..

Jalan yang dilalui lumayan sempit, kita menyusuri sungai serayu, tebing-tebing tinggi yang ditanami pohon jati. Katanya daerah situ rawan longsor duhhh jadi bikin dag dig dug. Setelah masuk daerah cilacap aku lumayan tenang soalnya jalannya udah mulai lebar dan lumayan mulus. Perjalanan ditempuh kurang lebih 1 jam akhirnya kita sampai di rumah tante tuti. Rumah Tante Tuti letaknya di pinggir sawah, pemandangannya bagus banget. Walaupun kecil tapi asri bgt, rumah dinas seorang bidan. Eh aku salah masuk deh,,,duingg malah masuk ke kamar pasien yang baru lahiran. Duuhh malu. Memang rumah tante tuti bergandengan dengan kamar pasien rawat inap coz beliau menerima bantuan persalinan penduduk setempat. Duuh senengnya punya tante seorang bidan, langsung aja aku minta diperiksa kehamilanku. Tante Tuti langsung bawa alat dopler buat dengerin detak jantung baby ku. Perutku diolesin semacam gel terus alat doplernya ditempelin ke perut, eh iya.....ternyata ada bunyi dug..dug..dug...dug..begitu cepatnya, kata tante tuti itu adalah suara detak jantung baby ku. Wahh dia bilang kayaknya anak ku nanti laki-laki soalnya dari bunyi detak jantungnya khas bayi laki-laki. Suami ku sih senyum-senyum aja. Alhamdulillah katanya. Yahh..bayi perempuan atau laki-laki buatku sih sama saja merupakan anugerah yang terindah dari Allah SWT.

Nggak terasa udah satu jam aku di rumah tante Tuti ngobrol sana-sini seru banget kebetulan suami nya tante tuti seorang ahli gizi jadi nyambung sama profesi ku yang sama-sama menjadi ahli gizi. Waktunya pulang niihhh soalnya udah malem. Pamitan ahh.

Diperjalanan Ibu kayaknya udah cape sampe tertidur di mobil, kita nyampe rumah jam 20.30. bener deh capeee banget. Kayaknya malem ini bakal tidur nyenyak deh. He..he...

No comments:

Post a Comment